Kenapa Tuhan Yesus perlu susah payah datang dan disalibkan untuk menghapus dosa manusia? Bukannya Dia adalah Tuhan yang Maha Kuasa yang bisa menghapuskan dosa manusia dengan sekali jentikan jari?
Dalam kekristenan Tuhan itu maha kuasa maha adil dan maha kasih. Ingat semua sifatnya tidak bisa saling dibatalkan dan akan selalu ada konsisten Oleh karena itu jika penghapusan dosa manusia dilakukan dengan sekali jentikan jari maka Tuhan mungkin maha kasih tetapi tidak adil karena ada dosa manusia yang dihapuskan tanpa ada penebusan.
Pengampunan dosa bukan sekedar keputusan sewenang-wenang karena berkuasa, karena dosa punya konsekuensi moral dan legal. Inkarnasi dan penyalipan adalah jawaban Tuhan yang konsisten dengan sifatnya kasih keadilan dan kekudusan. Penyaliban bukan soal kelemahan tetapi justru demonstrasi tertinggi dari kasih dan keadilan Tuhan dalam satu tindakan sejarah nyata.
Aspek | Penjelasan Teologis dan Rasional |
---|---|
1. Kemahakuasaan Tuhan | Benar, Tuhan Maha Kuasa. Tapi kemahakuasaan tidak berarti melakukan hal yang bertentangan dengan karakter-Nya sendiri, seperti menghapus dosa tanpa keadilan ditegakkan. |
2. Dosa adalah pelanggaran moral dan legal | Dosa bukan hanya kesalahan, tapi pelanggaran terhadap hukum moral dan kekudusan Tuhan. Setiap pelanggaran menuntut keadilan. Jika tidak, Tuhan jadi tidak adil. |
3. Tuhan adalah kasih sekaligus adil | Di salib, kasih dan keadilan bertemu. Tuhan tidak hanya memaafkan, tapi juga membayar hukuman dosa atas nama kita, menunjukkan kasih-Nya dan tetap menjaga keadilan-Nya. |
4. Penebusan membutuhkan substitusi | Dalam sistem penebusan Yahudi pun, darah dibutuhkan untuk pengampunan (Imamat 17:11, Ibrani 9:22). Yesus adalah penggenapan sempurna dari sistem itu. |
5. Inkarnasi sebagai solidaritas | Tuhan menjadi manusia menunjukkan solidaritas ilahi dengan penderitaan manusia. Bukan hanya solusi hukum, tapi relasi dan kedekatan. |
6. Konsistensi Allah | Jika Tuhan “memaafkan begitu saja,” keadilan tidak ditegakkan, dan dosa dianggap enteng. Kalau semua dihapus tanpa salib, maka tidak ada kebutuhan akan pertobatan, kekudusan, atau kasih karunia. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar